Kemerlap bintang, bulan yang begitu terang, dan malam yang begitu sunyi. Kesunyian yang membuatku begitu tenang tetapi juga membuatku gundah, bagaimana tidak ? di sisi lain aku terlalu memikirkan begitu banyak masalah yang tentunya bersangkutan dengan masa depan.
Ya, memikirkan banyak masalah di waktu sunyi memang menyenangkan agar orang tak mengetahui masalah kita dan orang sekitar memikirkan bahwa (aku) ini baik-baik saja karena senyumanku yang masih terjaga mengingat aku ini orang yang periang. Namun, aku merasa tersiksa oleh pikiran ini aku dipaksa tegar untuk masalah yang ku hadapi, meranjak dewasa aku kira semakin simple ternyata aku salah semakin dewasa semakin pula aku merasakan kerasnya hidup.
Rasanya ingin kembali ke masa kecil, di mana aku hanya memikirkan besok bermain apa? dan di mana ?, sangat menyenangkan sekali bukan, setiap hari hanya memikirkan bermain bersama kawan-kawan. Indah tetapi tak akan terwujud.
Beranjak dewasa bukan pilihan melainkan takdir. Jika dewasa menjadi pilihan mungkin banyak orang yang tak ingin menjadi dewasa dan memilih untuk menjadi anak kecil yang dimanjakan oleh orang tuanya.
Harapan dan cita-cita yang membuat kita dewasa, harapan yang dibuat oleh orang tuanya untuk anaknya terkadang juga orang tua tak melihat kemampuan anaknya untuk harapan yang telah dilimpahkan kepadanya, jika harapan tersebut tak terwujud orang tua akan merasakan kecewa bukan ? dan juga anak nya akan merasa sedih karena tak berhasil mewujudkan harapan kedua orang tuanya dan cita-cita yang dibuat sendiri untuk digapai mungkin akan melalui jalan yang berlika-liku untuk mewujudkannya asalkan tidak menyerah untuk menggapai impiannya tersebut, cita-cita yang ia buat dapat digapainya.
lelah itu wajar, tapi jangan menyerah akan hal itu. hidup terus berjalan jika tak berusaha akan tertinggal dengan yang lain.
Terimakasih
Posting Komentar
Posting Komentar